Sudah Tahu, Ada Laguna Hijau di Bandung Barat


Namanya Sanghyang Heuleut, sebuah laguna yang hijau di Kabupaten Bandung Barat. Inilah tempat wisata yang sedang hits dan bagaikan surga tersembunyi.

Sekitar pertengahan bulan November lalu saya kembali mengunjungi tempat ini. Yap, sebuah laguna yang sedang menjadi tren lantaran media sosial yang sedang hits, apalagi kalo bukan Instagram. Ini merupakan kunjungan saya yang kedua kalinya ke sini, untuk mengantar saudara saya yang ingin mengunjungi tempat ini. Jujur saja pertama kali saya kesini saya sangat kecewa karena waktu itu bertepatan dengan hari libur nasional, dan eskpekstasi saya yang sangat tinggi tidak sesuai dengan realita yang ada.

Keadaan saat itu sangat ramai sekali, perhitungan saya mungkin lebih dari 300 orang pengunjung, tentu saja hal itu menyebabkan airnya yang seharusnya jernih berubah menjadi coklat bak pemandian umum. Berdasarkan pengalaman buruk tersebutlah saya memilih weekdays untuk kunjungan ini, dan mengorbankan absen kuliah saya.

Sanghyang Heuluet terletak di Rajamandala Kulon, Cipatat, Bandung Barat, Jawa Barat. Kami berangkat dari Bandung menggunakan mobil pribadi agar menghemat waktu dan biaya. Untuk menuju tempat ini dari Bandung menuju arah Padalarang (bisa lewat Tol). Patokannya disebelah kanan ada gapura pintu masuk Waduk Saguling dan ada pasar di daerah situ.

Dari gapura itu sekitar 20 menit kita akan tiba di Portal masuk, bila ditanya bilang saja mau ke Power House (pintu masuknya). Saat tiba di Portal kami mengalami kendala yaitu SANGHYANG HEULEUT SEDANG DITUTUP. Alasan penutupan tersebut sebagai dampak dari melonjaknya pengunjung yang tidak terkendali pada saat kunjungan saya yang pertama.

Petugas mengatakan ada masalah pengurusan izin antara Pihak Power House serta pemerintah yang belum menjadikan tempat ini tempat wisata, berhubungan pula dengan safety prosedur bagi sobat traveler. Tentu saja kami sangat kecewa, kami telah menjelaskan kepada mereka bahwa kami telah jauh-jauh datang k esini namun tidak diperkenankan masuk, namun mereka bersikeras tidak mengizinkan kami masuk dan menyarankan agar kami mengunjungi saja tempat–tempat wisata alam yang lain yang ada di situ (Sanghyang Tikoro, Bumi Perkemahan, dan Waduk Saguling).

Kepalang tanggung sudah jauh–jauh, kami memutuskan untuk terus masuk kedalam (bilangnya mau lihat–lihat dulu). Sampailah kami di Power House Indonesia, dan memarkirkan mobil di sebuah lapang yang telah disediakan oleh warga (warga mengatakan boleh masuk). Ketika kami melewati tempat proyek yang ada di Power House Indonesia, lagi-lagi kami dihadang oleh petugas dengan alasan yang sama. Terjadi perselisihan antara petugas penjaga, warga, serta ada salah seorang anggota polisi.

khirnya kami mengalah dan mengikuti peraturan. Namun warga lokal disitu tidak tega melihat kami yang sudah jauh-jauh ingin ke sini dan sangat bersemangat (sampai–sampai balon untuk renang yang berbentuk donat yang sangat besar sekali sudah kami bawa–bawa) maka mereka pun sepakat untuk mengantarkan kami. Jalur yang kami lewati melalui perkebunan warga dan lewat hutan, jalan ini menurut saya lebih mudah dibandingkan harus melewati Sanghyang Poek, karena dapat memangkas waktu cukup cepat.

Setelah jalan hutan itu buntu , kami menyusuri sungai dengan melawan arus. Sungainya masih sangat jernih sekali, dengan bongkahan-bongkahan batu besarnya. Saya sarankan sobat traveller untuk menggunakan sepatu gunung , atau sendal gunung untuk memudahkan pergerakan, jangan pake sepatu flatshoes, wedges, apalagi highheel sangat tidak disarankan hahaha (becanda, serius amat bacanya).

Matahari saat itu sedang terik-teriknya sehingga sangat menguras tenaga serta kesabaran kami. Namun saya salah satu orang yang percaya untuk mencapai tempat yang indah memang butuh perjuangan! Di perjalanan kami sempat beberapa kali berfoto, karena sebelum Sanghyang Heuleut pun pemandangannya sudah sangat bagus. Seperti berada di Film 'Journey to The Center Of The Earth'.

Oh iya waktu itu pun saya berpapasan dengan orang yang sedang berburu burung menggunakan senapan, ketika pulangnya saya baru tahu kalo burungnya langsung dibakar di tempat (terlihat dari tengkoraknya) Jujur saja saya sangat sedih melihatnya, apalagi dari sisa-sisa bulunya yang terlihat Indah.

Setelah melewati perjalanan yang sangat panjang dan penuh drama, tibalah kami di Sanghyang Heuluet. Rombongan kami yang tiba pertama di tempat itu. Masya Allah, saya sangat takjub sekali, ada surga dihadapan saya.

Laguna ini dikelilingi oleh batu yang besar sehingga membentuk sebuah danau dan mangkuk, sumber air bersasal dari air terjun kecil yang ada di atasnya, yang konon katanya merupakan Sungai Citarum Purba. Airnya sangat tenang, berwarna hijau, sampai batu-batu pun terlihat dan kicauan burung saat itu menjadi nyanyian alam yang syahdu.

Beberapa menit saya hanya diam dan memandang pemandangan di sekeliling. Ah sungguh, untaian kata pun tidak cukup untuk menggambarkan keindahannya. Kalo sudah panas-panasan, keringetan, apalagi enaknya selain berenang , iya kan? Saya kalap berenang di sana, tidak ingin beranjak. Bagi sobat traveler yang senang untuk menguji adrenalinnya dapat mencoba untuk melompat dari batu.

Worth to try banget deh! Tidak lama setelah itu datang rombongan lainnya, mereka mencoba untuk memasang slack line di sana . Wah wah wah pastinya sangat seru sekali. Sayang seribu sayang , karena hari sudah sore, kami pun harus pulang kembali ke Bandung.

Beberapa tips yang dapat saya berikan untuk sobat traveler :

1. Usahakan untuk berangkat pagi-pagi sekali, karena perjalanan dari Powerhouse menuju Sanghyang Heuleut bisa memakan waktu 2-3 jam

2. Siapkan fisik sebelum berkunjung karena medan cukup berat

3. Siapkan makanan, serta sepatu trekking atau sendal gunung

4. Ada baiknya mencari info terlebih dahulu sebelum berkunjung, apakah tempatnya sedang dibuka atau tidak

5. Pilihlah musim panas untuk berkunjung

6. Jangan pernah tinggalkan sampah yang sobat traveler

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

1 komentar:

komentar
September 18, 2016 at 11:48 PM delete

bagus untuk di kunjungi blog nya
isi nya keren keren semua

Reply
avatar